Sunday, October 30, 2011

Artikel Sapi Gelonggongan


Sapi Gelenggongan

Daging sapi gelonggongan merupakan daging sapi berkualitas bangkai. Menakutkan memang namun seperti itulah adanya! Daging sapi gelonggongan merupakan daging yang berasal sapi dari wilayah Nusantara. Namun apa yang membedakan daging sapi gelonggongan dengan daging lainnya ?
Daging sapi gelonggongan berasal dari sapi yang berpostur tubuh kurus. Semua sapi di pisahkan sapi berbadan gemuk, kurus. Sapi yang berbadan kurus setelah dipisahkan kemidian ditempatkan di dekat sumber air. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan para oknum jagal memudahkan dalam memberikan air ke dalam mulut sapi, banyak sapi yang mencoba untuk memberontak dengan cara melawan namun, apa daya sapi ini kalah karena kelelahan melawan oknum jagal dan tidak bisa berbuat apa-apa. Penyiksaan ini harus diterimanya, air yang diberikan oknum jagal harus ditelan secara paksa oleh sapi kurang lebih 15 liter air. Bisa di bayangkan apa yang terjadi dengan sapi tersebut? Penyiksaan yang tidak berperasaan oleh oknum jagal yang tidak mempunyai hati ini membuat sapi lemas. Tak heran banyak sapi yang mabuk hingga mati karena terlalu banyak minum air.
Sapi yang telah di gelonggong tersebut tidak langsung di sembelih namun di istirahatkan terlebih dahulu agar air-air tersebut menyerap kedalam otot sapi sehingga akan menambah berat badan sapi kurang lebih 3 kg. Kemudian setelah malam tiba sapi-sapi yang telah disiksa tersebut di sembelih, layaknya daging sapi segar semua kulit dipisahkan namun ketika diangkat sapi gelonggongan tersebut akan banyak mengeluarkan air. Lalu bagaimana dengan sapi yang telah mati karena mabuk akibat tidak kuat dengan sikasaan para oknum jagal yang memaksanya untuk minum air? Atau pun sapi gila yang mati karena mabuk perjalanan tidak kuat dengan jarak yang di tempuh akibat terik panasnya matahari saat perjalanan ke pusat penyembelihan tidak bertanggung jawab ini? Sapi bangkai ini tetap dijual oleh para oknum jagal yang tidak bertanggung jawab dengan trik mencapur daging bangkai ini dengan darah daging sapi segar.
Perbuatan oknum jaggal yang sangat tidak berprikemanusian bukan ? Untuk mengelabui para konsumen daging berkualitas bangkai ini di jaul dengan harga daging sapi segar pada umumnya yaitu sekitar Rp. 70.000,- sampai dgn Rp. 75.000/ Kg. Kemudian sapi yang terlebih dahulu mati ini sebelum proses penyembelihan bisa dijual kepada penadah dengan harga Rp. 3000.000,- dari harga sapi yang sehat Rp. 8000.000,-. Perbuatan kecurangan yang sangat merugikan dan membahayakan para konsumen daging sapi selain dari konsumen tertipu dengan kecurangan timbangan daging karena sapi gelonggongan 30%-40% adalah mengandung air, yang lebih membahayakan adalah dalam daging sapi gelonggongan lebih yang banyak mengandung air  mempercepat perkembangbiakan Mikroba. Dalam sebuah penelitian ditemukan dalam setiap 1 Kg daging sapi gelonggongan ditemukan kandungan mikroba sebanyak  203juta sel mikroba sedangkan pada daging segar kurang lebih hanya sekitar 10rbu mikroba. Pada daging yang segar yang mengandung kandungan air relatif kecil, perkembangan mikroba ini relatif kecil sehingga aman untuk dikonsumsi. Selain itu dalam daging sapi gelonggongan tersebut ditemukan Salmunola. Salmunola merupakan bakteri yang dapat menyebabkan pengkonsumsi menderita penyakit types, diare dan berakibat fatal pada bayi, balita, ibu hamil dan lanjut usia karena sistem kekebalan mereka sangat rentan. Bisa dibayangkan betapa bahayanya Daging sapi gelonggongan tersebut.
Pemerintah sudah menindak lanjuti permasalahan sapi gelonggongan ini karena sangat marak, dengan cara sering mengadakan rajia terhadap pasar-pasar dan pengawasan –pengawasan oleh pihak yang berwenang. Namun, kesigapan kita sebagai konsumen daging sapi lebih utama dengan kita lebih berhati-hati dan dengan lebih cermat pastinya akan lebih aman dalam menghindari kita dari bahaya sapi gelonggongan. Apalagi bagi umat islam sapi gelonggongan haram untuk dikonsumsi karena sapi disiksa terlebih dahulu sebelum disembelih namun, bila umat islam ini tidak tahu bahwa yang dikonsumsi adalah sapi gelonggongan tidak apa-apa. Berikut adalah tips-tips dalam memilih daging sapi gelonggongan yang memang sangat sulit dibedakan apa lagi setelah daging tersebut diolah dan dihidangkan dengan bumbu dan rempah-rempah.
Tips-tips....
1.     Daging sapi gelonggongan umumnya dijual dengan harga yang sama dengan daging segar pada umumnya. Namun, daging sapi  gelonggongan umunya tidak digantung oleh penjual karena apa bila digantung daging ini akan meneteskan banyak air, para penjual umumnya menaruh daging sapi gelonggongan di atas meja.
2.    Daging sapi segar berwarna merah sedangkan daging sapi gelonggongan berwarna hijau.
3.    Daging sapi segar bertekstur padat sedangkan sapi gelonggongan bertekstur lembek.
4.    Daging sapi segar berbau amis daging sedangkan, daging sapi gelonggongan berbau busuk, daging sapi gelonggongan akan dikerubuti lalat dan di tekan banyak mengeluarkan banyak air.

Penulis berharap artikel ini bermanfaat bagi para pembaca, dan menjadikan para pembaca menjadi konsumen daging sapi yang cerdas. Jadi berhati-hatilah kita sebagai konsumen harus lebih cermat dan teliti agar terhindar dari daging sapi berkualitas bangkai. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat. Artikel ini bersumber dan terinspirasi dari Reportasi Investigasi sore tgl 29 Oktober 2011. Tayang pkl 17-00 wib.

No comments:

Post a Comment