JANGAN MENYERAH ........
EASY FOR YOU SAY
Memang. Selalu lebih mudah untuk ngomong “jangan menyerah” dari pada beneran bisa menjaga supaya kita selalu pantang menyerah. Biar bagaimanapun kita itu manusia. Bisa sakit hati kalau dikritik, bisa gentar kalau ditolak berkali-kali, bisa kecil hati kalau diremehkan. Biarpun begitu, yang perlu kita jaga adalah kecintaan pada mimpi kita, kemauan keras untuk mencapai tujuan kita, dan pastinya kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Saat kita merasa enggak mampu lagi to even think about trying again, ada dia yang bisa memampukkan dan mensukseskan kita. percaya nggak?
SURVIVAL AND SUCCESS STORIES
Kayaknya nggak pernah ada cerita sukses yang berawal dari keadaan serba enak. Succesful people are survivors. Cerita mereka selalu dimulai dari seseorang atau sekelompok orang yang punya impian. Sayangnya biasanya impian ini nggak didukung latar belakang pendidikan yang memadai atau modal yang cukup. Mereka juga cenderung seringkali jatuh bangun, ditilak sampai puluhan kali bahkan ratusan kali. Butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa mendapatkan titik terang dari perjuangan yang dijalani sampai nangis-nangis darah. Nggak jarang juga kita denger orang-orang sukses sering banget diremehkan, dikritik habis-habisan, pernah jadi korban bullies, ditipu, bahkan ditinggalin temen-temennya. Dan kunci dari semua orang sukses adalah mereka sama sekali nggak peduli. Sure they broken down and cry, meraung-raung, guling-guling, ngerem dikamar dll. Tapi di setiap ceritanya, orang sukses akan selalu mencoba lagi. Gagal lagi? Besok coba lagi dan lagi dan lagi. Ini akan jadi kebiasaan, on going procces, dan akhirnya mereka akan sampai pada suatu titik ketika semua kerja keras mereka membuahkan hasil. It’s always the same old story. Klise, tapi memang begitulah kenytaannya.
HOW TO KEEP GOING!
Saat kita merasa sudah nggak mampu untuk mencoba lagi, yang perlu kita lakukan adalah membuat goal-goal kecil atau tujuan jangka super pendek. Misalnya maleees banget ngirim naskah kepenerbit karena sudah ditolak berkali-kali. Yang bisa kita lakukan adalah bilang pada diri sendiri. “ngeprint aja bisa kan ? tinggal klik print aja kok, trus tinggal mandi deh”. Selesai mandi, nakahnya sudah selesai ke-print. Next stepnya-nya kita bilang lagi kediri sendiri, “Masukin ke amplop aja bisa kan? Sekalian nulis alamat, nggak usah dikirim juga it’s ok”. Then leave it until morning. Begitu sudah pagi, kita lihat amplop yang sudah rapi. Here we say, “titip pak supir, minta nanti siang dianter kepenerbit.” And there you go, satu naskah sudah terkirim. Goals kecil membuat hal yang berat jadi nggak terasa terlalu berat and before you know it, you are doing it.
THE FUTURE DEPENDS ON NOW
Sebenernya kita dikasih anugerah yang luar biasa sama Tuhan Yang Maha Esa. Anugerahnya disebut “pilihan”. Ya, kita selalu punya pilihan dan masa depan kita tergantung dari setiap langkah dan keputusan yang kita pilih. Boleh aja kita pilih menyerah asal itu berarti kita sudah yakin we tried everything that’s humanly possible. Boleh aja kita sih menyerah untuk mengejar impian lain yang penting diingat adalah kita nggak boleh exuse apapun untuk membenarkan keputusasaan jika kita lebih mengejar impian lain, kita enggak boleh menyesal dikemudiann hari. Kalua hati kecil masih jerit-jerit “Duh kalau aku berenti sekarang, i’m going to regret it for the rest of my life” then don’t stop. Keep trying. Coba deh dengerin soundtrack Glee, track: Don’t stop believin’ (or whatever works for you) until it sinks into your heart and give you new strenght. Kamu masih ngerasa ragu, nggak yakin atau malah berpikiran “ah gue nggak mungkin bisa deh!” eits, sebelum kamu kemakan sama pikiran negatif kamu sendiri, baca 2 kisah berikut. Keteguhan dan sifat pantang menyerah mereka patut dijDIKn inspirasi kamu. If everyone else can do it, why can’t you...?
SMALL GOALS SAVED LIFE
Tahun 1985 dua pendaki muda dari Inggris Joe Simpson and Simon Yates berusaha memanjat sisi barat Siula Grande (Peru), salah satu gunung yang tertinggi di dunia. Mereka sampai ke puncak, tetapi saat mereka dalam perjalanan turun, Joe terjatuh sehingga kakinya patah. Simon berusaha menurunkan Joe memakai tali namun tidak bisa melihatnya, karena terhalang tebing. Setelah sejam berlalu tanpa ada kepastian apakah joe masih hidup atau tidak, akhirnya Simon memutuskan untuk motong talinya. Sayangnya keputusan joe yang masih hidup terjatuh kecuruk salju yang sempit dan dalam. Joe berhasil selamat meski jatuh 30 meter kedalam ceruk salju. Saat itu kakinya yang patah tidak mungkin dia pakai untuk memajat. Akhirnya dia membuat goal-goal kecil untuk bertahan hidup. Goal pertama : ia berusaha survive hingga pagi. Kedua : ketika sudah ada matahari, Joe bisa melihat ada jalan salju lonjong yang bisa membawanya keluar dari ujung ceruk salju. Masalahnya letaknya ada di bawah dan sangat sulit untuk dicapai dengan kaki yang patah. Langkah ketiga Joe dia merapel prlahan-lahan. Ketika sampai ia merayap sampai dia melihat jejak kaki Simon di tempat terakhir dia meninggalkan Joe. Dari situ dengan kaki patah yang semakin membengkak, tanpa makanan dan minuman. Joe memaksa dirinya untuk merayap maju one step at the time. Setelah tiga hari khirnya dia sampai ditempat Simon masih berkemah. Akhirnya keduanya bisa pulang ke Inggris dengan selamat. Joe menulis kisah pengalamannya ke dalam buku yang kemudian pada tahun 2003 oleh Kevin Macdonald dibuat kedalam sebuah film dokumenter dengan judul “Touching The Void” dan meraih banyak penghargaan.
THE POWER OF DREAM
Soichi Honda nggak pernah lulus kuliah, sakit-sakitan, dan sering gagal sebelum ia berhasil membuat namanya dikenal diseluruh dunia. Lahir dari keluarga miskin pemilik bengkel reparasi pertanian didusun Komyo, di Strik Shizuko, Jepang. Kecintaan bapak Soichiro pada mesin sejak kecil namun baru pada usia 15 th ia mendapat kesempatan untuk bekerja pada bengkel Mobil Art Shokai. Setelah 6 tahun bekerja, pemilik modal bengkel memberinya kesempatan untuk menjadi kepala cabang Art Shokai di Hamamatsu. Kesempatan ini membuka banyak jalan untuk pak Shoichiro. Pada saat itu jari-jari roda mobil masih terbuat dari kayu, Pak Soichiri membuat jari-jari dari logam, dan laku keras hingga di exspor kemana-mana. Pada usia 30 th Pak Soichiro menandatangani patennya yang pertama. Setelah berhasil Pak Soichiro keluar dari tempet kerjanya dan membangun bengkel sendiri. Beliau mengambil spesialisasi ring piston, tapi ring piston buatnanya di tolak Toyota karena tidak lentur dan tidak laku dijual. Untuk menambah pengetahuan, Pak Soichiro kembali kebangku kuliah. Tetapi karena sibuk bekerja beliau di D.O. Pak Soichiro tidak putus asa, beliau terus berusaha mengembangkan ring piston sampai akhirnya berhasil diterima Toyota. Saat itu Pak Soichiro perlu membuat pabrik untuk memenuhi pesanan Toyota, tapi apa daya, perang pecah dan semua dana pemerintah dikucurkan untuk perang, dan bukan kredit untuk pengusaha. Pak Soichiro tak kehilangan akal, beliau mencari insvestor-insvestor dan berhasil mendirikan pabrik. Tapi tidak lama pabrik yang didirikannya terbakar 2 kali saat perang berlangsung. Saat sedang berusaha membangun kembali pabriknya yang rusak, Gempa bumi melanda Jepang dan meluluhlantahkan pabrik yang tersisa. Saat itu keadaan Jepang benar-benar tak menentu, Pak Soichiro pun berusaha membuat usaha-usaha lain tapi semuanya gagal. Tahun 1947 dalam keadaan terdesak, Pak Soichiro memasang mesin kecil pada sepeda sehingga ia mampu lebih cepat dan gesit. Tak disangka para tetangganya tertarik dan memesan sepeda motor pada Pak Soichiro. Kemudian Pak soichiro menjadi sangat terkenal sehingga berhasil mendirikan. Protoype pertama lahir pada Agustus 1948 bernama “Dream” (seperti halnya spirit dan filosofi Honda Company, “The power of The Dream”).
You can become anything that you can achieve anything that you heart can dream”
Sumber Gogirl Magazine edisi 1 Desember 2010
No comments:
Post a Comment