Kereta merupakan salah satu alat transportasi yang sangat faforit bagi para penumpang JABODETABEK. Beribu – ribu orang menggantungkan perjalanannya dengan kereta api. Baik untuk bekerja, sekolah, kuliah, berjalanan – jalan kereta lah yang jadi andalan. Sifat kereta yang cepat dan harga yang relatif terjangkau salah satu faktor masyarakat untuk lebih memilih kereta sebagai alat transportasi mereka. Tanpa menghiraukan bahaya – bahaya di depan mata. Mereka rela berdesak-desakan, berhimpitan, kaki terinjak – injak bahkan oksigen bisa terbatas disini dan bagi yang tidak tahan dengan itu semua bisa pingsan di tempat. Tidak hanya hal itu bahaya lain yang mengancam adalah para tangan – tangan jahil yang siap siaga mengintai kelengahan para penumpang kereta.
Penumpang setia yang begitu banyak, mangakibatkan para penantang maut nekat untuk duduk di atas kereta. Mereka duduk santai tanpa rasa takut duduk di atas kereta api, duduk sambil membaca koran, menelpon, hingga bersendau gurau. Bagi mereka duduk di atas kereta lebih nyaman tidak perlu desak – desakan, tidak takut copet, banyak angin dan oksigen. S erasa ada nyawa cadanagan untuk mereka semua. PT. Kereta Api sudah memasang spanduk yang menegaskan untuk tidak duduk di atas kereta api dan bergelantungan di kereta api, namun tidak di hiraukan. Tidak hanya spanduk poster menghiasi isi kereta api. Terkadang secara tegas melalui mikerofon supaya para penumpang turun dari atas kereta dan tidak melakukan pelanggaran tersebut. Namun entah lah bagi mereka poster dan spanduk yang bertuliskan untuk tidak duduk di atas kereta api tersebut hanyalah hiasan dinding stasiun dan tulisan pemanis kereta api, suara – suara petugas yang menegur bagi mereka hanyalah suara angin semata dan hanya membuat gatal ktelinga mereka semua sehingga tidak berpengaruh. Pada saat semua sibuk mengejar waktu untuk mejalankan aktifitas mereka, mereka pun harus sibuk untuk menentang maut. Nyawa mereka itu tidak berarti yang penting mereka lekas sampai di tempat tujuan meskipun harus rela duduk di atas kereta dan nyawa sebagai taruhannya. Itulah para penumpang kereta api yang setiap hari selalu siap untuk menantang maut.
Sumber foto : www.google.com
No comments:
Post a Comment