Meski dikecam, anggota DPRD Sumatera Barat ( Sumbar ) tetap berangkat ke Italia, kemarin (25 oktober 2010). “Sesuai jadwal semula, tidak ada perubahan,” kata ketua DPRD Sumbar Yul Teknil yang memberikan penjelasan mengenai kunjungannya ke Italia. Yul Teknil beserta rombongan lainnya sebanyak 15 anggota bereangkat ke Italia untuk menmabah wawasan ke luar negeri serta menghadiri pameran kopi dan anggota DPRD Sumbar juga membantu mempromosikan kopi dan produk – produk Sumbar . Perjalanan ini menghabiskan anggaran lebih dari RP. 500 juta, dengan perincian masing – masing anggota yang berangkat Rp. 58 Juta dan kunjungan ini di kecam keras sejumlah kalangan, seperti Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (AMAK).
Sumber : Media Indonesia; selasa, 26 oktober 2010 Hal : 7
Komentar :
Mungkin tujuan dari anggota DPRD Sumbar baik untuk memperkenalkan lebih dekat ke pada dunia luar tentang Indonesia yang nantinya dalam jangka panjang kedepan mungkin akan menambah devisa negara. Namun sangat di sayangkan keberangkatan ini sangat tidak tepat karena seperti kita ketahui Sumatra sedang merangkak bangkit dari bencana 30 september 2009 di tambah duka baru adanya bencana Wasior, bencana Mentawai, lalu di tambahnya terendamnya Jakarta, Serta meletusnya Gunung Merapi Yogyakarta. Indonesia sedang menangis pada umumnya. Lalu para pemimpin sedang berkunjung menuntut ilmu ke negeri Pizza sana. Di tengah – tengah para korban yang sangat membutuhkan banyak pertolongan. Ada apa ini? Akan lebih baik apa bila dana itu di gunakan untuk tanggap dana bencana. Karena perjalanan ini dengan anggaran yang tidak sedikit yaitu Rp 500 juta. Padahal anggarn ini bisa di manfaatkan untuk korban bencana.bukan karena saya tidak setuju untuk perjalanan ini namun, perjalanan ini tidak tepat seperti saya kemukan di awal. Karena pada saat ini Indonesia tidak sedang membutuhkan kunjungan para domestik turis – turis untuk berkunjung ke Indonesia namun membutuhkan untuk hari ini untuk pasca bencana alam yang sedang melanda tanah air. Janganlah terlalu memfokuskan masa depan namun hari ini merupakan bekal ciri khas kita masa depan. Tanggaplah dengan hari ini, hari ini tanah air sangat membutuhkan dorongan dari banyak pihak untuk tetap tegar dan membutuhkan banyak biaya untuk memulihkan semuanya agar bisa bangkit setelah pasca bencana. Jadi pergi untuk study ini kurang tepat. Mengapa tidak di tunda ? prioritaskan bencana yang banyak memakan korban. Bijaksana dalam keungan sangat di butuhkan apa lagi dengan kondisi cuaca tanah air yang tak tertebak ini. Jangan biarkan tanah air berlalut dalam kesedihan setelah pasca bencana tapi haruslah bangkit dan untuk bangkit itu membutuhkan banyak anggaran pastinya. Jadi apa salahnya kita menghemat ??? Lebih bijakasana dalam mengelola anggaran demi masa depan yang secerah mentari.
No comments:
Post a Comment